RAWON
RAWON
Bahan utama rawon adalah daging sapi, ada pula yang khusus menggunakan potongan betis sapi atau iga sapi dimasak perlahan hingga empuk. Kuahnya dibumbui dengan campuran rempah-rempah aromatik, antara lain bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, dan serai.
Namun, hal membedakan rasa serta warna rawon adalah penambahan keluak. Keluak akan dipecahkan untuk diambil daging hitam lengket terdapat di dalamnya. Daging hitam ini akan dicampurkan ke dalam bumbu dan memberikan warna gelap serta rasa khas pada hidangan ini.
Nama Rawon Berasal dari 'Rawa'
Keluak memiliki rasa unik. Bayangkan saja anda sedang menikmati coklat, kopi, serta aroma tanah dalam waktu bersamaan. Warna yang diberikan keluak ini menjadi alasan penamaan hidangan tersebut. Rawon, berasal dari bahasa Jawa "rawa" diasosiasikan sebagai "gelap".
Nama ini mencerminkan warna kuah gelap yang didapat dari penggunaan keluak. Warna hitam tidak hanya menambah daya tarik visual pada hidangan tetapi juga memberikan rasa unik serta khas.
Secara tradisional, makanan tersebut disajikan dengan nasi dan berbagai macam bumbu. Ini mungkin termasuk irisan tempe goreng, tauge, telur bebek asin, kerupuk udang, serta sambal (terasi) bagi mereka yang menikmati sensasi ekstra pedas. Perpaduan daging sapi yang empuk, kuah kaldu harum, serta bumbu dan keluak kaya rasa menciptakan sajian sempurna.
Menurut sejarahnya, Rawon diolah dengan menggunakan daging kerbau. Namun, karena daging kerbau semakin sulit diakses, daging sapi menjadi pengganti umum digunakan dalam hidangan tersebut. Metode memasak lambat digunakan dalam menyiapkan hidangan ini memastikan daging sapi menjadi empuk dan meresap ke dalam kaldu serta menciptakan cita rasa yang kaya.
Rawon telah berkembang selama berabad-abad dengan variasi bahan dan cara pembuatannya. Penambahan berbagai bumbu, bumbu berkontribusi pada keragaman rasa yang ditemukan di berbagai versi hidangan ini.
Saat ini, Rawon tidak hanya menjadi makanan favorit di Jawa Timur, tetapi telah mendapatkan popularitas di seluruh Indonesia. Makanan tersebut telah menjadi simbol budaya masakan Jawa serta sering disajikan di restoran, warung (restoran lokal), dan bahkan dapur rumah pribadi.
Rawon sering disajikan pada acara dan perayaan khusus, persiapannya membutuhkan waktu serta kesabaran. Hidangan tersebut mewakili warisan kuliner Jawa Timur dan menjadi favorit di antara penduduk setempat dan wisatawan yang ingin merasakan masakan asli Indonesia.
Comments
Post a Comment